Cerita Ngentot Nikmatnya Memek Tante Temenku
Nikmatnya Memek TanteSaat itu aku di ajak ama temanku untuk melihat sebuh lukisan yang d buat oleh teman cewekku dia adalah adek kelasku satu tahun, sesampainya di rumahnya ada seorang waLita cantik dan seksi pokoknya top banget dah menurtku.Eh Dit sapa tuh? tanyakuOooooo Tante aku tuh Ndry kenapa? Suka?..
Yeeee enak aja loe, jawabku.Yuk aku kenalin ama Tante aku, ajak LitaHaloooo Tanteeee, kata Lita..Ehhh udah pulang Lita, tanya Tante Sasa?Iya Tan, jawab Lita..Oh iya Tan kenalin nih temen Lita.. lalu Tante Sasa mengulurkan tangannya begitu juga aku..Sasa, katanya.Andry, kataku, waaahh tangan nya lembut banget langsung otak aku jadi gak karuan untung Lita ngajak aku masuk kalo gak udah deh otak aku ngeressssss.Sesudah aku ngeliat hasil lukisan si Lita aku ngobrol-ngobrol ama Lita dan Tante Sasa.
Enak juga ngobrol ama tantenya Lita cepet akraban orangnya tapi setengah jam kemudian Lita pamit ke belakang dulu otomatis tinggal aku dan Tante Sasa saja berdua.Tante Sasa yang memakai celana street dan kaos tipis membuat jatungku mulai gak karuan, tapi aku ngejaga supaya tidak ketauan kalo aku lagi merhatiin Tante Sasa, kami ngobrol ngalor ngidul lama-lama duduknya semakin dekat denganku waaahhhh,Makin dag dig dug aja nih jantung aku.. gimana enggak Tante Sasa yang putih mulus itu duduknya ngangkang bebas banget pikirku apa dia kaga malu ama aku apa? Lambat laun pembicaraan kami mulai menjurus ke halhal yang berbau sex.Ndry kamu punya cewe? tanyanya.Blom tan, jawabkuTante sendiri kok sendirian ?Hhhmmmm gak kok kan ada Lita.Maksud saya laki-laki yang jagain Tante siang dan malem lho.Ooooooo Tante cerai sama om 2 tahun yang lalu NdryTante gak kesepian..?Tak tuh kan ada Lita.Maksud saya yang nemenin Tante malem hari.Ih kamu nakal yah. kata Tante Sasa sambil mecubit paha ku.
Otomatis meringis kesakitan sambil tertawa hehehheheeBener Tante gak kesepian, aku bertanya lagi..? Tante Sasa bukanya menjawab, dia malah memeluku sambil menciumiku, aku kaget campur seneng. sewaktu kami begumul di ruang depan tiba-tiba Lita dateng,Untung tadi pintu yang mau ke dapur tertutup kalo ketauan Lita bahaya nih.. kami menghentikan pagutan kami.. lalu Tante Sasa pun pergi ke kamarnya sambil malu-malu. Setelah Lita datang aku langsung pamitan, lalu aku pamitan ama Tante Sasa.Tante, Andry pulang dulu, kataku.Lho kok buru-buru? tanya Tante Sasa sambil keluar kamar.
Baca Juga Kisah Sex : Pengalaman Seks Dengan Seorang Bule
Ada keperluan lain Tan, jawab kuLain kali ke sini lagi yah, kata Tante Sasa sambil mengerlingkan matanya:..Ooooo iya Tante, kataku sedikit kaget, tapi agak seneng jugaSetelah kejadian itu aku jadi kangen ama Tante Sasa.. suatu hari aku lagi jalan sendirian di mall, aku gak nyangka kalo ketemu ama Tante Sasa..Allo Tante, sapakuHi Andry, jawabnya..Mau kemana Ndry.?Hhhhmmm lagi pengen jalan aja Tante.Kamu ada waktu.?Kalo gak ada gak papa..Emang mau ke mana Tan.?Temenin Tante makan yuk..Waaaahhhhh tawaran itu gak mungkin aku tolak jarang jarang ada yang traktir aku, maklum aku anak kostan heueuehueuh. Tanpa berpikir panjang aku langsung meng iya kan tawarannya.Setelah kami makan Tante Sasa ngajak aku keliling sekitar Bandung..
Tanpa kita sadari kalo malam udah larut.. Waktu itu jam menunjukan pukul 22.30, lalu aku ngajak Tante Sasa pulang, aku di anter ama Tante Sasa sampai depan rumah kostan akuTapi sebelum aku keluar dari mobil aku kaget campur seneng Tante Sasa menarik badan aku lalu menciumiku dengan ganas. Kami berpagutan lumayan lama. Lama-lama aku makin panas lalu aku ajak Tante Sasa masuk ke dalam kostan akuFotoo Kenikmatan Memek Dari Tante Temanku SendiriSetelah kami masuk ke dalam kost, Tante Sasa menubruk badan aku hingga kami berdua jatuh di atas kasur. Kemudian kami beerciumana lagi.tanganku yang nakal mulai mengerayangi badan Tante Sasa yang sexy.Setelah itu aku buka tank top Tante Sasa.. wooowwwww ternyata dia tidak memakai BH itu membuat aku gampang buat menikmati indahnya payudara Tante Sasa yang indah itu.. Tante Sasa mulai mengerang keenakan.Ooooooohhhh.. Andryyy.. remas terushhhh, kata Tante Sasa mendesah.Mendengar itu aku makin menggilaAku gigit putting susu Tante SasaAaaccchhhhhh enak sayang.. terussshhhLalu aku buka celana jeans Tante Sasa sambil terus kupermain kan gundukan kembar itu dengan rakus setelah aku buka celana jean tante Sasa, aku buka CD Tante Sasa yang berwarna hitam itu.. ooooohhhhh indah betul pemandangan malam ini gumamku dalam hati Lalu aku pun menyuruh Tante Sasa buat membuka pahanya lebarlebar..Baik sayang. lakukan apa yang kau mau..Lalu aku benamkan muka aku ke selangkangan Tante Sasa.Aaaaacccchhhhhhhhhhhh.. geli sayang.jerit Tante Sasa, badannya bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri menahan nikmat aaaaccchhhhhhh terus sayang.. oooohhhhhhhhAku jilat, gigit, jilat lagi hhhhmmmmmmm memek Tante Sasa harumLalu tangan Tante Sasa mencaricari sesuatu di balik celana dalam kuWwoooooowwwww, jeritnya.
Aku gak percaya punyaan kamu gede ndryTante suka? tanyaku.Suka banget..Lalu kupermainkan lagi memeknya, kami bermain 69 Tante Sasa melumat kontolku dengan rakusnya, sampai tiba saatnya dia mulai merengekrengek supaya kontolku dimasukkan ke dalam liang memeknya.Ndryyyy.. sekarang sayang aku gak kuaatttthhh.!!!Sekarang Tante..?Iya sayang cepaaattt. Lalu aku menaiki badan Tante Sasa perlahan-lahan aku masukin kontol aku oooooohhhhhh sleeeepp perlahanlahan kontolkupun kubenamkan.Tante Sasa sedikit teriak Aaaaaccccchhhhhhh Ndryyyyy. Memek Tante Sasa masih sempit, hangat aahhh.. pokoknya enak bangetMasukin yang dalem Ndryy oooohhhhhhh.!!!Goyangin Tante.. Slepppp sleppppp sleeppppp.. kontolku keluar masuk. Ooohhhh.ooohhhhhhh.. ooohhhhhhhh kami berpacu untuk mencapai klimaks dan akhirnya kami pun keluar sama sama.Setelah kami puas bercinta, kamipun tertidur pulas dan bangun kesiangan untung waktu itu temen-temen sekostanku sedang mudik, jadi aku gak terlalu khawatir.
Kamu hebat tadi malam Ndry sampe aku kewalahan lalu Tante Sasa pun pamitan untuk pulang lalu dia berkata Lain kali kita main lagi yah aku masih penasaran ama kamu Ndry.Kalo kamu mau apa-apa bilang aja ama Tante ya jangan sungkan-sungkan!!..Baik Tante, kataku lalu Tante Sasa pun pulang dengan wajah berseri-seri .Setelah kami melakukan percintaan itu kamipun melakukannya berulang kali dan hubungan kamipun masih berlanjut hingga kini,Tapi hubungan yang tanpa ikatan, hanya hubungan antara orang yang haus akan sex.. dan semenjak itu akupun diajari berbagai jurus dalam permainan sex mulai dari doggy style sampai berbagai jurus yang sangat nikmat.Setelah aku berhubungan dengan Tante Sasa kebutuhan akan sehari-hari aku lebih dari cukup apapun yang aku minta dari Tante Sasa dia pasti memberikannya, soalnya dia bilang permainan ranjangku hebat sekali dan adikku ini lumayan besar, katanya.. dan aku bisa ngebikin Tante Sasa puas.Selama kami berhubungan, Lita temanku itu dan sepupu Tante Sasa itu tidak pernah mengetahuinya, kalo dia tahu berabe deh.. heheheheheheheh.
Ngentot Dengan Pembantu Yang Terkenal Genit di Komplekku
Di kompleks perumahan ibuku, Acha terkenal sebagai pembantu yang genit, ganjen, centil dan sebagainya. Dia sering gonta ganti pacar. Acha baru berumur kurang lebih 22 tahun. Bodynya bagus, dengan payudara berukuran kira-kira 34D dan pantat bulat dan padat.Yang lebih menggairahkan adalah cara berpakaiannya. Dia kerap mengenakan kaos ketat dan celana model ABG sekarang yang memperlihatkan pinggul dan pusar. Wajahnya cukup manis, bibirnya sensual sekali. Aku sering menelan ludah kalau melihat bibirnya.Tugas Acha adalah menjaga anak majikannya yang masih kecil-kecil. Kalau sore hari, dia selalu mengajak anak majikannya berjalan-jalan sambil disuapi. Nah, aku sering sekali berpapasan dengannya saat dia sedang mengasuh Hanna (anak bungsu pasangan tempat Acha bekerja).
Hanna ini seorang anak yang lucu, sehingga kadang-kadang aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya. Suatu kali, seperti biasa aku bertemu dengan Acha yang sedang mengasuh Hanna, dan aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya.Tiba-tiba Acha nyeletuk, “Kok cuma Hanna yang dicubit Pak?” Aku sedikit terkesiap, “Haah?” dan aku memandang kepada Acha. Dia sedang menatapku dengan kerlingan genit dan tersenyum menggoda.“Habis, kalau aku cubit pipi Mbak Acha, aku takut Mbak Acha marah,” kataku.
Baca Juga Kisah Sex : Bercinta Dengan Pria Lain dibelakang Suamiku
“Kalau cubitnya pelan-pelan, aku nggak marah kok Pak. Malah seneng,” sahut Acha.Kurang ajar anak ini, aku membatin, tapi mulai tergoda untuk memancingnya lebih jauh.“Kalau cuma cubit aku enggak mau Acha.” kataku.
“Terus maunya apa? Emang berani?” dia malah menantang. Benar-benar ganjen anak ini.
“Aku maunya, cium bibir kamu yang seksi itu, boleh?” aku bertanya.Dia malah balik bertanya, “Cuma cium? Enggak mau kalau cuma cium.”Astaga, ini sudah keterlaluan.“Acha, aku kan sudah punya istri, emang kamu masih mau?” aku bertanya.
“Yaa, jangan sampai istri Pak Anto tahu dong. Masak cuma Mbak Dewi aja yang boleh ngerasain Pak Anto.” balas Acha.Aku agak kaget juga mendengar ucapan Acha. Rupanya Dewi curhat sama Acha. Tapi, kepalang tanggung pikirku.“Jadi benar nih kamu mau Acha?” aku memastikan.
Acha menjawab, “Siapa takut? Kapan?”
“Kamu bisanya kapan Acha? Aku sih kapan aja bisa,” jawabku sambil melirik ke toketnya yang bagus itu.Saat itu Acha pake kaos ketat yang tipis, sehingga bra hitamnya membayang dan memperlihatkan lekuk yang sangat mengairahkan. Pembaca, terus terang saat itu aku sudah “Konak”. Penisku kurasakan sudah mengeras.“Ya sudah, nanti malam aja Pak, kebetulan Bapak-Ibu mau ke Bogor, anak-anak mau diajak semua.” kata Acha.
“Oke, nanti jam berapa aku ke rumahmu?” tanyaku.
“Yaa, jam delapanan deh,” jawab Acha sambil membusungkan dadanya.Dia tahu aku sedang memperhatikan toketnya. Nafsuku menggelegak.“Kamu nantang benar sih Acha, ya sudah, nanti jam delapan aku dateng. Awas nanti kamu ya.” ancamku sambil tersenyum.Eh, dia malah menjawab, “Asal Pak Anto kuat aja nanti malam.”Sambil mengedipkan matanya dan bibirnya membuat gerakan mengecup. Ya ampuunn, bibirnya benar-benar seksi. Aku menyabarkan diri untuk tidak menggigit bibir yang menggemaskan itu.“Kalau gitu aku pulang dulu ya Acha, sampai nanti malam ya.” kataku.
“Benar yaa. Jangan boong lho. Acha tunggu ya sayang..” Acha membalas.Malamnya, jam delapan, aku sudah berada di depan pagar rumah Acha, lebih tepat rumah majikannya. Acha sudah menungguku. Dia membukakan pintu pagar dan aku langsung masuk setelah melihat situasi aman, tidak ada yang melihat. Kami masuk ke dalam dan Acha langsung mengunci pintu depan.Acha memakai celana yang sangat pendek, dengan kaos ketat. Kulitnya cukup mulus walaupun tidak terlalu putih, namun dibandingkan dengan Dewi, masih lebih putih Acha. Aku tidak mau membuang waktu, langsung kudekap dia dan kuserbu bibirnya yang memang sudah lama sekali aku incar. Bibir kami berpagutan, lidah kami saling membelit, dipadu dengan nafas kami yang memburu.Ngentot Dengan AchaTiba-tiba Acha melepaskan ciuman kami, dan dia memegang kedua pipiku sambil menatapku, lalu berkata manja.“Pak Anto, kalau Pak Anto mau ngewe sama Acha, ada syaratnya Pak.” Aku bingung juga, “Apa syaratnya Cha?” tanyaku.
“Pak Anto harus panggil aku Mbak, terus aku panggil Pak Anto Yayang. Gimana? Mau nggak?” tanya Acha sambil tangannya turun ke dadaku dan dia meremas dadaku dengan gemas.Pembaca, ini yang mengherankan, aku seorang yang sudah berusia diatas 40 tahun, punya istri dan anak, jabatanku cukup tinggi di kantor, dan seorang pembantu rumah tangga yang berumur baru 22 tahun mencoba untuk menguasaiku, dan aku merasa senang. Aku mengangguk sambil menjawab, “Iya Mbak, aku mau.” Sementara itu, penisku sudah ereksi dengan maksimal.“Sekarang, Yayang harus nurut apa yang Mbak bilang ya.” perintah Acha, maksudku Mbak Acha.
Nikmatnya Memek Tante Temenku
“Iya Mbak.” jawabku pasrah.Lalu Mbak Acha menuntunku ke kamarnya di bagian belakang rumah. Kami masuk ke kamar itu, Mbak Acha menutup pintu dan sekarang dia yang memeluk dan menyerbu bibirku. Kembali kami berpagutan sambil berdiri, lidah saling belit dalam gelora nafsu kami.Mbak Acha kembali melepaskan ciuman kami, dan berkata,” Yaang, kamu jongkok dong.” Aku menurut, aku berjongkok di depan Mbak Acha.“Lepasin celana Mbak Yang, pelan-pelan ya Yaang.”
“Iya Mbak.” cuma itu kata yang bisa aku keluarkan.Lalu akupun mulai menurunkan celana pendeknya yang tinggal ditarik saja kebawah karena dia memakai celana olahraga. Perlahan mulai tampak pemandangan indah di depan mataku persis. Pembaca, memeknya gundul tanpa bulu sedikitpun, dan montok sekali bentuknya. Warnanya kemerahan dan diatasnya terlihat kelentitnya yang juga montok. Mbak Acha melebarkan pahanya sedikit, sehingga memeknya agak terkuak. Mbak Acha mendongakkan wajahku dengan tangannya. Dan dia bertanya, “Gimana Yang? Bagus nggak Memek Mbak?”“Iya Mbak. Bagus banget. Tembem.” jawabku tersendat, karena menahan nafsu dalam diriku.
“Yayang mau cium Memek Mbak?” tanyanya.
“Mau Mbak.”Aku tidak menunggu diperintah dua kali. Langsung kuserbu Memek yang sangat indah itu. Mbak Acha menaikkan sebelah kakinya ke atas tempat tidur, sehingga lebih terbuka ruang bagiku untuk mencium keharuman memeknya. Mula-mula hidungku menyentuh kelembaban memeknya, dan aku menghirup keharuman yang memabokkan dari Memek Mbak Acha. Kususupkan hidungku dalam jepitan daging kenikmatan Memek Mbak Acha. Mbak Acha mengerang, “Aahh, Yayaanngg. Terusin Yang.”Lalu kukecup memeknya dengan penuh kelembutan. Dan perlahan mulai keluarkan lidahku untuk menjelajahi bibir memeknya. Kugerakkan lidahku perlahan-lahan kesekeliling memeknya. Tanganku meremas-remas pantatnya. Sesekali lidahku menyapu kelentitnya, dan kujepit kelentitnya dengan kedua bibirku.Tubuh Mbak Acha mengejang sambil mendesah, “Aarrgghh.. Yayaanngg.. Ennaakk Yaanngg..” Kedua tangan Mbak Acha meremas rambutku sambil menekan kepalaku ke belahan pahanya. Wajahku terbenam di Memek Mbak Acha, aku hampir tidak bisa bernafas. “Yaanngg.. Tunggu Yaang.
Mbak nggak kuat berdiri Yang.”Lalu Mbak Acha merebahkan tubuhnya di kasur sambil melepaskan kaos dan branya. Dia terlentang di kasur. Aku berdiri dan ingin mulai melepas baju dan celanaku.“Jangan Yang, kamu jangan buka baju dulu. Jilatin Memek Mbak dulu Yang.” perintah Mbak Acha. Lagi-lagi aku nurut.Lalu Mbak Acha kembali menekan kepalaku ke selangkangannya. Kuteruskan kegiatan mulut dan lidahku di pesona kewanitaan Mbak Acha yang sangat indah kurasa. Kumasukkan lidahku ke dalam memeknya, dan kuputar-putar di dalam memeknya.Dia menggelinjang kenikmatan. Rambutku sudah berantakan karena diremas terus oleh Mbak Acha. Sekitar sepuluh menit kujilati Memek Mbak Acha dan memberinya kenikmatan sorgawi. Akhirnya dia menjerit tertahan, tubuhnya mengejang dan tangannya menekan kepalaku dengan kuatnya.“Aauugghh.. Yaanngg. Mbakk.. Kkeeluaarr Yaanngg” rintihnya. Pantat dan pingulnya bergerak memutar dengan liar dan tiba-tiba berhenti. “Sshh.. Oogghh.. Yaanngg.. Ennaakk banggeett Yaangg.”Kusedot seluruh cairan yang membanjir dari Memek Mbak Acha. Rasanya gurih dan wanginya harum sekali. Kurasakan becek sekali Memek Mbak Acha saat itu. Setelah beristirahat kurang lebih sepuluh menit, Mbak Acha bangun dan mulai membuka pakaianku.“Sekarang giliran kamu Yang.
Mbak mau gigitin kamu” perintahnya.Setelah semua pakaianku lepas, Mbak Acha memandang ke penisku yang sudah pusing dari tadi. Dia menggenggam penisku dengan gemas dan mulai mengocoknya dengan lembut. Kemudian aku disuruhnya telentang, lalu dia mendekatkan kepalanya ke penisku. Dikecupinya kepala penisku, dan lidahnya mulai menjelajahi bagian atas penisku.Astaga, permainan lidah Mbak Acha luar biasa sekali. Dalam sekejap aku dibuatnya melayang ke angkasa. Kenikmatan yang diberikan melalui lidah dan mulutnya, membuatku mendesah dan menggelepar tidak karuan.Dari bagian kepala, lalu ke batang penisku dan bijiku semua dijilatinya dengan penuh nafsu. Sesekali bijiku dimasukkan ke dalam mulutnya. Sampai terbalik mataku merasakan nikmatnya. Ujung lidahnya juga menyapu bahkan menusuk anusku. Kurasakan listrik yang menyengat ke sekujur tubuhku saat lidah Mbak Acha bermain di anusku. Sepuluh menit lamanya Mbak Acha menjilati dan mengemut penis dan anusku.Kemudian dia merayap naik ke badanku, mengangkangiku, dan mengarahkan penisku ke memeknya. Perlahan dia menurunkan pantatnya. Kurasakan penisku mulai melakukan penetrasi ke dalam belahan memeknya yang sangat montok itu. Agak susah pada awalnya karena memang tembem sekali Memek Mbak Acha.
Setelah masuk semua, Mbak Acha mulai menaik turunkan pantatnya.“Aauugghh, Mbak. Enak Mbak.” rintihku.
“Iya Yang, Mbak juga ngerasain enak. Adduuhh. Kontol kamu enak banget Yang.”Dan Mbak Acha mulai melakukan putaran pinggulnya. Pantatnya tidak lagi turun naik, melainkan pinggulnya yang berputar. Ini benar-benar membuat sensasi yang luar biasa nikmatnya. Mbak Acha sangat pintar memutar pinggulnya. Aku mengimbangi gerakan Mbak Acha dengan menusuk-nusukan penisku. Tapi, “Yaanngg. Kamu diem aja ya Yaangg. Biar Mbak aja yang muter.”Akupun diam dan Mbak Acha semakin liar memutar pinggulnya. Tidak lama kemudian, Mbak Acha menghentikan putaran pinggulnya, dan kurasakan memeknya menyedot penisku. Serasa dipilin oleh gumpalan daging yang hangat, kenyal dan kesat.Lalu Mbak Acha mengerang keras, “Yaanngg.. Aarrgghh. Mbak keluar laggii Yaanngg..”Mbak Acha rebah di atas tubuhku, sementara memeknya terus menyedot penisku. Luar biasa sekali rasanya memek Mbak Acha ini. Kemudian Mbak Acha memberi perintah agar aku bergantian di atas. Aku menurut, dan tanpa melepaskan penisku dari dalam memeknya kami berubah posisi.
Baca Juga Kisah Sex : Nasib Anita Anak Remaja Sex yang Malang
Sekarang aku berada di atas. Mbak Acha melingkarkan kakinya ke kakiku, sehingga aku tidak leluasa bergerak. Rupanya ini yang diinginkan oleh Mbak Acha, agar aku diam saja. Mbak Acha juga tidak menggerakkan pinggulnya, hanya kurasakan daging di dalam memeknya yang melakukan gerakan menyedot, memijit, memutar dan entah gerakan apa namanya.Yang pasti aku merasakan jepitan Memek yang sangat kuat namun enak sekali. Aku tidak dapat menggerakkan penisku di dalam memeknya. Juga tidak dapat menarik penisku dari dalam Memek itu. Tidak lama kurasakan Memek Mbak Acha menyedot penisku. Lalu perlahan Mbak Acha mulai memutar pinggulnya.Aku merasa seperti perahu yang berada di dalam lautan yang bergelora karena ada badai yang dahsyat. Dan semakin lama gelombang itu semakin kuat menggoncang perahu. Nafas kami sudah memburu, keringat sudah mengucur membasahi tubuh kami.Dan kurasakan Memek Mbak Acha mulai berdenyut keras lagi, bersamaan dengan aku mulai merasakan desakan lahar dalam diriku yang menuntut untuk keluar dari tubuhku.
Putaran pinggul Mbak Acha semakin menggila, dan aku pun membantu dengan menekan-nekankan pinggulku walaupun tidak terlalu bebas.“Oogghh.. Yaanngg.. Mbaakk nnggaakk kkuatt laaggi Yaanngg..” erang Mbak Acha. Aku juga sudah tidak bisa menahan lagi desakan dari dalam itu, “Iyaa mbaakk.. Aakkuu juggaa.. Aarrgghh.”Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku, karena saat itu muncratlah sudah cairan kenikmatanku di dalam memek Mbak Acha. Bersamaan dengan itu, Mbak Acha juga sudah mengejang sambil memelukku dengan kuatnya.“Sshh.. Oouugghh.. Enaak baannggett Yaangg.”Kami merasakan nikmat yang tiada duanya saat air mani kami bercampur menjadi satu di dalam memek Mbak Acha. Mbak Acha mencium bibirku, aku pun membalasnya dengan penuh gairah. Dan.. Kami pun terkulai tak berdaya.
Aku terhempas di atas tubuh Mbak Acha. Nafas kami tinggal satu-satu. Seprai dan kasur Mbak Acha sudah basah sama sekali karena keringat dan air mani kami yang meluap keluar dari Memek Mbak Acha saking banyaknya.“Yayaanngg..” Mbak Acha memanggilku dengan mesranya.
“Iya mbaakk.” aku menjawab dengan tidak kalah mesranya.
“Kamu hebat deh Yaang.” kata Mbak Acha sambil mengecup bibirku dengan lembut. “Mbak juga hebat. Memek Mbak enak banget deh Mbak.” kataku. Mbak Acha tersenyum, “Yayang suka sama memek Mbak?” tanyanya.“Suka banget Mbak. Memek Mbak bisa nyedot gitu. Nanti boleh lagi ya Mbak?” aku merayunya.
“Pasti boleh Yang. Memek ini emang untuk Yayang kok.” Kata Mbak Acha. Dan malam itu, kami melakukannya sebanyak tiga kali, sampai kudengar adzan subuh dari mesjid terdekat. Lalu aku keluar dari rumah itu setelah melihat bahwa situasi aman, dan pulang ke rumahku Temenku