Cerita Ngentot CERITA PANAS DEWASA, KETAHUAN NGOCOK DI KELAS
Cerita Panas Dewasa, Ketahuan Ngocok di Kelas – Di umurku yang mulai dewasa ini aku tergolong hiper sex, karena sejak aku seumuran anak SMP aku udah sering nonton filem porn. Dan aku sering ngocok di kamar mandi karena nafsuku tak kuasa kalau melihat teman-temanku SMU yang cantik-cantik dan seksi-seksi. Sekarang aku sudah memasuki sekolah SMU, dan kebiasaan ngocokku belum juga hilang.
Sering aku melakukan hal jail seperti ngintip temanku sendiri saat di kamar mandi, sampai nafsuku yang besar aku tidak bisa menahan itu dan akhirnya aku ngocok di kamar mandi di sekulahan sampai muncrat.
Di setiap aku memandangnya dia kayaknya gak begitu respon sama aku, aku menilai dia sebagai cewek yang bukan bernafsu besar. Irma memang tidak cantik dan sexy, badannya tidak berisi-berisi banget. bokongnya pun tidak gede. Buah dadanya pun juga kurang berisi kira-kira kurang dari 34. Tapi kulitnya putih dan pahanya sering kelihatan dan saat memakai seragam yang membuatku lehernya dan membuatku lama-lama menjadi nafsu. Rambutnya aku suka Ikal, kalau sisiran model rambutnya ke pinggir, dan berwarna hitam. Tapi, dia agak jaim-jaim gimana gitu kalau saat ku pandangi , aku sempat berpikir nanti kalau sudah jadian baru bisa ngapa-ngapain batin aku.
Setelah beberapa hari, aku jail lagi dan bersembunyi di kamar mandi lagi untuk melihat aksi teman-temanku saat di kamar mandi. Aku tahu pada hari itu temen-temenku cewek mau gladi bersih, jadi memakai seragam lomba dan baju gantinya di kamar mandi itu tentunya sedikit terbuka “ ditambah temenku cewek sexi-sexi banget”. Pada waktu itu yang ku lihat temen-temenku memakai model celana dalam yang agak menyelip di belahan bokong, mulai dari warna pink putih ada kembangnya, merah, dan lain-lain.
Cerita Panas Dewasa, Ketahuan Ngocok di Kelas
Pada saat itu penisku mulai berdiri kencang, aku mau membuka retsleting celanaku saat itu aku langsung mulai onani atau ngocok penisku sendiri, tiba-tiba ada cewek lagi yang masuk di kamar mandi itu, lalu ngobrol-ngobrol sama cewek-cewek itu. Dan begitu aku melihatnya ternyata Irma. Dia cuma membetulkan rok seragam abu-abu yang dia pake, setelah itu dia mengangkat kakinya satu-satu dan bergantian ke tembok untuk membetulkan tali sepatunya.
Saat itu aku melihat dengan jelas paha nya yang mulus dan putih itu. Penisku bertambah kencang pada saat itu. Aku terus mengocok penisku belum juga keluar spermaku, Dan cewek-cewek yang ganti seragam tadi sudah selesai dan sudah pergi semua. Akhirnya aku pindah tempat lain yaitu di kelas. Lanjut aku mengintip duduk di kelas dan di sebelah jendela, aku melanjutkan onani sambil duduk di kursi.
Hhhuuhhh.., cewek cheers itu sexy-sexy sekali.
Aku sempet kaget tiba-tiba ada orang yang lewat di depan kelasku dan sepertinya adalah cewek. Dan aku belum sempat membetulkan celanaku, tiba-tiba cewek itu langsung aja masuk di kelasku. Dan ternyata si Irma..! aku kaget dan aku diam tanpa ada kata-kata sedikitpun. Aku sangat malu sekali mungkin Irma pun juga sama malu.
Irma lalu kaget dan hamper mau teriak, “Yaampuuunnn.., si Hendrik.. sedang apa kamuuu..?” .
Irma melihatku malu-malu gimana gitu dan senyum-senyum sendiri. Bibirnya yang tersenyum dia tutupi tangannya.
Dengan aku meskipun malu lalu aku beranikan diri berbicara,
“Eehh.., Rista.., ini lho…”
Dia langsung menjawab omonaganku waktu itu sedang gagap, kembali dia senyum,
“wkwkwkwkwkwkwkwkwk… Cerita Panas Dewasa
Dasar jorok kamu..!Irma bilang gitu sama aku.
Sini bantuin aku nyariin buku PAKET kuyang tadi ketinggalan…”
Aku malah bengong dan bingung. Irma saat melihatku tadi sedang bugil saat celanaku belum saya benerin kok biasa-biasa saja ya, malah dia minta tolong untuk mencarikan bukunya..?
Di pikiranku hanya cuma bisa bilang sudahlah…
Moga saja dia tidak mnjelek-jelekanku karna perbuatanku ketauhan si Rista .
Aku langsung bantu menyarikan bukunya. Lalu Irma berdiri di dekatku dia sambil membungkuk sambil nyari bukunya. Waktu aku membantu mencari-cari buku itu, aku sadar kalau Irma perhatian sama aku.
Saat kupandang wajahnya, dia lalu aku tanya,
“Ada apa Ir..?”, dia hanya menjawab,
“Emmmem.., Oouuuhhhhhh.., yesssss…” dengan kata manja.
Lalu sekilas kulihat seragamnya paling atas kancingnya kayaknya terbuka, dan terlihat payudaranya yang terbalut BH. Iya sih ukuran payudaranya gak terlau gede dan gak terlalu kecil. Tapi membuat nafsuku mulai memuncak, tapi saat itu kulanjutkan lagi mencari buku-bukunya tadi.
Tahu-tahu, Irma tidak sengaja mendekatkan wajahnya dan setelah habis meruduk lalu kita kembali berdiri lagi tiba-tiba tidak sengaja menyentuh pipi kananku, dan kena bibirnya yang lembut. Lalu aku jadi merinding. Apalagi ditambah ciuman Irma merambat sampai ke daerah kupingku.
Lalu aku coba nanya, “Ir..,?” eh…malah dia meneruskan ciumannya ke bibirku.
Aku tanpa bosa-basi, langsung saja kuterima ciuman itu dan kubalas ciumannya.
Lalu Irma tidak mau kalah melingkari kedua tangannya di leherku. Aku lanjut memeluk badannya sambil sekali-sekali kuelus bokongnya. Irma memulai lagi aksi ciuman dengan lidahnya dan kubalas dengan lidahku, Ternyata Irma nafsunya besar juga. Aku lalu memulai mencoba aksi tanganku ke arah baju seragamnya yang sudah keluar dan kuelus-elus punggungnya.
Aksi ciumanku sudah berjalan lumayan lama. Irma nampak menikmati mengulum-ngulum lidahku dan memainkan lidahnya ke bibirku atas bawah. Kemudian, Irma tiba-tiba berjalan arah keluar dari kelas, ternyata dia malah mengunci pintu kelas.lalu jalan lagi menuju aku sambil membuka baju seragamnya sendiri lalu dia juga melepaskan kemejaku atau seragamku juga. Untung saja waktu itu aku kebetulan tidak memakai kaos dalam, jadi tidak terlalu repot-repot.
Irma lanjut melepas BHya, yang modelnya tidak memakai tali. Saat sepintas kulihat, payudaranya nampak kencang dan sedikit membesar, mungkin reaksi cewek cewek kalau bernafsu. Apalagi saat kuraba-raba dank u elus-elus seluruh badanya, terasa sekali betapa kencangnya payudara Irma. Dan putingnya yang berwarna agak merah- kemerahan.
Kami masih posisi berdiri, lalu kuturunkan kepalaku dan kuelus dan kuremas payudara yang indah itu, dan lidahku menjilati payudaranya yang satu sambil memainkan putingnya .
Irma menikmati remasan dan jilatan lidahku ke payudaranya,
“Aahhh.., emmhhhhh..,”
Dengan sedikit memgang tanganku sangat kencang. berapa lama setelah menjilati dan memainkan payudaranya, Irma menyuruhku duduk di kursi, dan dia melepaskan celana seragam abu-abuku dan celana dalamku. Irma ingin sekali mengulum batang penisku.
Sebelum mulai mengulum, Irma sempat mengocok-ngocok atau memainkan sedikit sambil aku mendesah,
“Ahh..ssshhhhhhhh.,”
penisku langsung tegak lurus dan besar sekali. Sampai Irma pelan-pelan memasukkan penisku ke mulutnya, sambil malu-malu.
Waktu bibirnya memulai mengulum penisku itu, aku langsung refleks dan berdiri ke atas, kedua tanganku memegang meja dan kursi yang berada di sebelah ku. setelah beberapa lama Irma naik turun mengulum penisku, sudah mulai biasa. Ternyata nikmat sekali. Irma juga memainkan sekali-sekali menjilati sekeliling barangku, terutama telurku dan kemudian lanjut menghisap penisku.
Saat itu mungkin itulah reaksi terbesar dan terkerasku selama ini, dan juga terpanjang . Irma memegang pangkal batang penisku dengan keras.Irma membuatku sangat geli namun bukan geli untuk tertawa, melainkan geli nikmat. Selama kegiatan sex ini, aku dan Irma hanya mendesah,
“Ahhhhhh..emmhhhhhh..aahhhhh…” dan desahan-desahan lainnya.
Lalu Irma tidak mendudukiku, tapi ia justru berjongkok dan mulai duluan.” Sejenak aku berpikir mungkin dia belum mau perawannya hilang”. Aku tidak memperdulikan itu. Aku menerima kocokannya yang ternyata lebih enak dari pada kocokanku sendiri. Apalagi bila kocokan tangannya mengenai pangkal kepala penisku,
Duhhh… nikmat banget. Mungkin karena nafsuku yang sangat besar, sedikit lagi tercapai.
Aku langsung menyuruh Irma bersiap-siap, ngomong pun aku susah karena desahan,
“Ir.., ehh… hhh… bentar lagi ni..”
Irma tidak menjawab. Namun dia sudah siap membuka rongga mulutnya di depan penisku.
Lalu, “Crooottt..croottttt..crootttttt!” akhirnya maniku keluar.
Setelah beberapa semprotan, aku sempat berhenti beberapa detik, dan kuangkat badan Irma. Aku bermaksud untuk menyiram maniku tidak hanya di wajahnya saja, namun di payudaranya juga.
Akhirnya setelah kutahan, kuteruskan siraman air maniku itu ke dadanya, meskipun tinggal beberapa semprotan. Irma kemudian terdiam sejenak. Dia kelelahan. Sambil melihati dadanya yang tersiram mani, dia juga mengelap wajahnya yang penuh dengan cairan hangat putih kental dengan tanganya.
Irma lalu berkata, “Iiihh.., Hendrik keluarnya banyak amat siihh..!” sambil tersenyum.
Kemudian ia mengambil tisu kecil yang sering dia bawa dari tasnya, dan lanjut membersihkan maniku lagi. Setelah itu, dia yang masih telanjang bulat menduduki pahaku sambil tanganya melingkari leherku.
Lalu Irma berkata,
“Hendrik.., sambil menunjuk ke selangkanganku yang ini jangan dulu ya.., “Kalau mau yang kayak tadi aja..”
Aku langsung mengerti maksudnya dengan sambil tersenyum.
Kemudian, setelah dia memelukku dengan erat, dia menyuruh supaya segera berpakaian.
“Hendrik.., ayo cepat beres-beres, .., nanti keburu ada yang tau guru atau petugas sekolah lhoo..!”